Masalah Kualitas Penduduk Indonesia

Update : https://bit.ly/ 2024

Meskipun Indonesia memilih populasi nomor empat terbanyak di dunia namun dari sisi kualitas, negara kita masih memiliki beberapa masalah khususnya di level kualitas. Kualitas penduduk sangat penting bagi kemajuan sebuah negara. Jumlah penduduk banyak namun tidak diimbangi dengan kualitas maka tidak akan pernah mencapai kemakmuran. 

1. Tingkat Pendidikan Rendah
Pendidikan akan senjata utama dalam menaklukan dunia. Jika pendidikan masyarakat sebuah negara itu baik maka kemakmuran akan diraih. Indonesia hingga kini masih bermasalah dengan pendidikan Hal  ini  ditandai  dengan  lulusan  SD,  SMP,  dan  SMA  sederajat  sebesar  81 % dari  88 % penduduk  melek  huruf,  lulusan  perguruan  tinggi  7 %, dan  12 % penduduk  buta huruf,termasuk yang tidak lulus SD. 

Akibatnya  kualitas  SDM  rendah,  produktivitas   kerja   rendah,  dan  banyak penduduk usia produktif yang tidak terampil. Solusinya adalah pembangunan sarana pendidikan secara merata, pemerataan kesempatan bersekolah hingga tamat SMA sederajat  dengan  dana  bantuan bagi yang tidak  mampu,  penyusunan  kurikulum sesuai kebutuhan pasar, dan menggalakkan program beasiswa. Disamping itu kesejahteraan guru di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan dan ini berdampak pada kualitas pendidikan itu sendiri.
Meskipun Indonesia memilih populasi nomor empat terbanyak di dunia namun dari sisi kualita Masalah Kualitas Penduduk Indonesia
Petani Indonesia mayoritas masih tradisional
2. Tingkat Kesehatan Rendah
Tingkat  kesehatan  yang  rendah  ditandai  dengan  angka  kematian  kasar  (CDR) yang  tinggi yakni >20 dan angka  harapan  hidup  yang  rendah.  Solusinya  adalah melaksanakan   program  jaminan   kesehatan   masyarakat,   pelayanan   kesehatan gratis bagi masyarakat miskin, memberikan kemudahan akses di bidang kesehatan, pemerataan   pelayanan   kesehatan, memproduksi obat generik denganharga terjangkau,  perencanaan  tata  ruang  wilayah  yang  sehat,  dan  menjalin kerja  sama dengan   badan   kesehatan   dunia  (WHO)  dalam   melaksanakan  Pekan   Imunisasi Nasional (PIN), standardisasi obat dan makanan serta peningkatan gizi masyarakat. Sistem jaminan kesehatan di Indonesia juga kini defisit dan membebani negara. Jika tidak dicarikan jalan keluar maka kualitas kesehatan Indonesia bisa semakin menurun.

3. Tingkat Kemakmuran Rendah
Tingkat kemakmuran yang rendah ditandai dengan 37, 5 juta jiwa penduduk masih hidup  di  bawah  garis  kemiskinan.  Padahal  Indonesia  kaya  sumber  daya  alam, tetapi  modal dan teknologi penduduk masih sangat terbatas. Solusinya adalah melaksanakan  pendidikan  keterampilan  khusus, dan  menetapkan  standar  upah sesuai biaya hidup layak. Kapitalisme membuat aliran modal lebih banyak dikuasai asing dan orang-orang tertentu saja. Hal ini membuat perputaran uang hanya berpusat pada konglomerat-konglomerat penguasa modal. Rakyat kecil semakin sengsara ditengah inflasi yang semakin terus meroket.

4. Mata pencarian dominan petani
Mata pencarian penduduk dominan tergantung pada alam dan hanya mengandalkan otot  sehingga  penghasilan  pun  kurang  memadai.  Solusinya  adalah  melaksanakan program  keterampilan  dengan  teknologi  tepat  guna  bagi  petani,  nelayan,  dan peternak,  dan  menggalakkan  pendidikan  kreatif  sehingga  tidak  perlu  mencari pekerjaan tetapi lebih menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Petani Indonesia masih banyak yang tidak punya lahan alias petani gurem. Mereka hanya diupah kecil dan tidak memiliki modal pengetahuan yang cukup untuk menjadi petani modern.

Sumber https://geograph88.blogspot.com/